Luas dan Letak Kawasan
Cagar
Alam Raya Pasi ditunjuk berdasarkan Surat Keputusan Zelf Beotuur Van
Sambas yang ditetapkan oleh Pemerintah Penjajahan Belanda Nomor 39
tanggal 20 Januari 1931 sebagai kawasan Hutan Lindung dengan luas
sekitar 900 Ha, kawasan ini kemudian ditetapkan sebagai Cagar Alam
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 326/Kpts/Um/5/1978
tanggal 20 Mei 1978 dengan luas sekitar 3.742 Ha.
Selanjutnya
berdasarkan Surat Keputusan Pengukuhan yang dikeluarkan oleh Menteri
Kehutanan Nomor 111/Kpts-II/1990 tanggal 14 April 1990 luas Cagar Alam
Raya Pasi menjadi 3.700 Ha.
Cagar
alam ini terletak antara 108º59’00” - 109º07’40”BT dan 0º48’30” –
0’52’20”LU termasuk dalam wilayah Kecamatan Singkawang Timur dan
Singkawang Selatan serta sebagian kecil masuk dalam wilayah Kabupaten
Bengkayang.
Dilihat dari berbagai wilayah kawasan Cagar Alam Raya Pasi berbatasan langsung dengan :
- Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Pajintan dan Nyarongkop Kecamatan Singkawang Timur.
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Sagatani, Sakok, Rautan Sawah dan Sendoreng Kabupaten Bengkayang.
- Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Sejangkung dan Pangmilang Kecamatan Singkawang Selatan.
- Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Bagak Sahwa dan Pakucing Kecamatan Singkawang Timur.
Aksebilitas
Untuk
menuju Cagar Alam Raya Pasi Dari Kota Pontianak dapat dilalui dengan
perjalanan melewati jalan darat dengan kendaraan umum, jarak 145 Km
dengan waktu tempuh 2,5 Jam. Dari Kota Singkawang menuju lokasi dapat
ditempuh melalui 2 jalur yaitu :
- Lewat
jalur utara melewati ruas jalan Singkawang menuju Bengkayang dapat
ditempuh dengan kendaraan umum dengan waktu 25 menit, turun di muka
jalan Dusun Sylva Poteng dan menuju ke Wisama Gunung Poteng dengan
jarak 3 Km.
- Lewat
jalur Selatan melewati rusa jalan Singkawang – Monterado dengan
kendaraan umum dan berhenti di Kampung Sagatani, menuju ke Cagar Alam
Gunung Raya Pasi ditempuh dengan berjalan kaki melalui jalan setapak
dengan jarak 2,5 Km.
Topografi
Keadaan
Topografi Cagar Alam Raya Pasi umumnya merupakan daerah perbukitan yang
bergelombang sedang sampai dengan ketinggian sekitar 150-947 meter
diatas permukaan laut. Bagian tengah berbukit dengan kemiringan 15º-
40º yang merupakan daerah bergelombang dan berbukit hingga pada tingkat
kemiringan 40º- 65º dan merupakan daerah berbukit batu.
Cagar Alam Raya Pasi merupakan deretan gunung-gunung yang memiliki nama tersendiri, yakni :
1.
|
Gunung Sebayung , tinggi ± 332m dpl.
|
6.
|
Gunung Beor, tinggi ± 710m dpl.
|
2.
|
Gunung Tinjau Laut , tinggi ± 440m dpl.
|
7.
|
Gunung Ibu, tinggi ± 720m dpl.
|
3.
|
Gunung Nek Pading, tinggi ± 500m dpl
|
8.
|
Gunung Poteng, tinggi ± 725m dpl.
|
4.
|
Gunung Gambar, tinggi ± 504m dpl.
|
9.
|
Gunung Pasi, tinggi ± 770m dpl.
|
5.
|
Gunung Mancar Silat, tinggi ± 590m dpl.
|
10.
|
Gunung Raya, tinggi ± 947m dpl.
|
Iklim
Kawasan
Cagar Alam Raya Pasi termasuk daerah basah dengan vegetasi hutan tropis
dengan rata-rata curah hujan bulanan selama sepuluh tahun 195,4 m per
tahun, curah hujan minimum 116 (mm) terjadi pada Bulan Agustus, curah
hujan maksimum 301,8 (mm) terjadi pada bulan November, dengan suhu
rata-rata 25,9ºC - 30ºC dan minimum 21ºC.
Geologi dan Tanah
Berdasarkan
Peta Geological Research dan Development Centre tahun 1993 skala 1 :
250.000 menunjukkan bahwa formasi Cagar Alam Raya Pasi terdiri dari
batuan Sintang Intrusive , Niut Vulcanics, Puch Granits dan Dissected
Alluvial Deposits.
Jenis
tanah yang terdapat dikawsan ini yaiut organosol, Alluvial dan Podsolik
Merah Kuning (PMK) yang berasal dari bahan batuan dari batuan beku
dengan pisiografi entrusi dan bahan induk batuan endapan dengan
pisiografi daratan.
Sumber
: Misnawati : “Studi Potensi Daya Tarik Areal untuk Pengembangan
Pariwisata Alam Gunung Poteng dan Gunung Pasi di Kawasan Cagar Alam
Raya Pasi Singkawang Propinsi Kalimantan Bara
»» Baca Selanjutnya...>>>